Tidak seperti sebelum sebelumnya.
Tidak ada letupan letupan yang membara pada awalnya.
Tidak ada fase tergila gila.
Jatuh Cinta padamu seperti berayar di lautan tenang.
Memang mungkin tak ada manis yang menggila di awal cerita tapi aku tau ini akan berlangsung lama.
Kita tidak seperti anak muda biasa yang jatuh cinta kemudian saling menggebu dan saling mencari.
Tidak menghabiskan waktu berjam jam untuk saling mengobrol dan memuji semu.
Mencintaimu tak seperti apa yang orang orang katakan tentang jatuh cinta.
Menurutku ini seperti menemukan kedamaian.
Aku dan kamu, kita seperti teman lama yang saling merindu.
Seperti teman lama yang saling tak berbicara namun didalam hati meyakini selalu ada untuk satu sama lain.
Seperti ada bagian padamu yang sangat aku. Dan bagian dariku yang sangat kamu.
Dirimu sudah porsiku. Dan diriku sudah porsimu.
Tak perlu lagi ditambah apapun.
Namun sudah seharusnya kita sadar laut tenangpun akan selalu punya ombak.
Kemudian kita yang tadinya percaya semua akan selalu baik baik saja jadi tersadar masing masing kita bisa saling meninggalkan walaupun kita sendiri mencoba untuk bertahan.
Tetapi sayangku, setinggi apapun badai yang pasti akan menerpa perahu kita. Seberat apapun badai yang coba datang. Aku tidak mau punya teman berlayar selain dirimu.
Namun pelayar hanyalah pelayar. Tuhan yang akan selalu mengiyakan atau tidak mengiyakan mau kita.
Namun yang pasti. Didoaku akan selalu ada namamu. Agar semoga aku akan bisa selalu berlayar dan berlabuh bersamamu.