Jatuh cinta tak pernah beralasan. Semakin kuat bertanya kenapa semakin keras berfikir bagaimana semakin takan kau temukan jawaban.
Aku mencintaimu, itu terjadi begitu saja, itu bukan bagian dari rencana. Aku tak penah berfikir semuanya akan berakhir sia-sia.
Aku fikir kau akan jadi yang paling berbeda. Jangan tanya kenapa. Aku salah, aku tak pernah berfikir kau akan pergi. Aku tetap meyakini kau akan jadi yang lebih. Tapi kini teoriku salah besar.
Aku menoyor kepalaku sendiri. Menyalahkan sikapku. Tapi sekeras apapun aku mencoba. Kau tak mungkin kembali.
Aku tetap cinta kau kepala batu. Aku tetap menunggu kau lelah dan mencari sandaran. Bahuku akan selalu jadi milikmu. Hatiku rapat rapat kupagari kalau kalau nati kau kembali.
Kenapa kau tak bisa tak biaa kembali. Apakah sulit kau temukan jalanmu. Apa Tuhan tak menakdirkanmu buatku. Kalau iya. Bagaimana dengan rasaku?
Apakah kau tau bagaimana suara rintihku jika aku rindukan kamu. Bagaimanapun siapapun yang mendengarnya akan tersayat. Tangisan terburuk yang aku pernah buat. Tapi tangis itu selalu sama. Selalu sulit berhenti. Sama dengan rindu ini.
Kembali. Aku mau kamu kembali. Tinggalah disini. Jangan pernah pergi. Sakiti aku sesukamu. Remukan hatiku sesukamu. Tinju aku sebebasmu. Hempaskan aku sejauh kamu mau. Asal kamu kembali. Aku rela. Aku relakan itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar