Aku pernah meminta Tuhan untuk memberiku keajaiban karna begitu keras hidupku atas apa apa yang Ia takdirkan. Aku mengaduh mengeluh kesakitan atas apa apa yang selama ini aku jalankan.
Aku, memang selalu punya canda yang aku tunjukan kepada orang orang. Dengan ribuan tumpahan air mata yang aku selipkan dibalik tiap senyuman. Aku ahli dalam sandiwara. Jika kau mau tahu kepribadianku memang ganda.
Terkadang aku bisa menjadi sendingin es menghadapi orang orang tak tahu aturan yang mengesalkan hanya untuk menghindari pertengkaran, hanya untuk mereka tak tahu dengan siapa mereka berhadapan, agar siapa sebenarnya aku akan selalu jadi pertanyaan.
Terkadang aku bisa menjadi seorang penasihat yang kata katanya selalu di dengarkan. Bisa mengayomi tanpa banyak perhitungan. Bisa menjadi seseorang yang cintanya terabadikan.
Terkadang aku bisa menjadi konyol dengan banyak candaan. Banyak bertindak sebelum berfikir atas apa apa yang aku kerjakan.
Tetapi tetap,
'I have a devil in me', amarah bisa merubahku menjadi orang tak tahu aturan. Aku bisa jadi seseorang yang jika sebal jadi menakutkan. Aku sendiri masih belum cukup dewasa untuk jadi panutan.
Aku begitu bodoh untuk mengemis meminta keajiban dalam hidup yang aku titih saat ini, padahal keajaiban itu sendiri sudah aku jalani, sudah aku miliki, dan keajaiban itu adalah hidupku sendiri.
Aku punya ibu yang luar biasa hebatnya mengajariku untuk menjadi tegar dibalik kerasnya kehidupan. Wanita itu mengajariku arti kesabaran memang benar tak ada batasnya. Ia adalah keajaiban terbesar yang keberadaanya menjadikan aku bangga telah ia lahirkan.
Aku punya dua adik cantik yang keduanya begitu sempurna dimataku. Mereka begitu manis menghiasi rumah yang aku tinggali. Mereka begitu berarti dan akan selalu sepi jika mereka pergi.
Aku punya sahabat yang cintanya dahsyat. Tak pelak mereka membuatku sadar mereka benar benar keajaiban yang sudah dituliskan. Tak satupun dari mereka yang kerjanya mengecewakan. Mereka benar benar sebuah kehidupan. Mereka benar benar keajaiban. Dan aku tak pernah mau merasa kehilangan.
Keajaiban itu hidup disekatarmu. Keajaiban itu tak perlu bebentuk hal hal sinting gila diluar batasmu. Karna hidup sendiri adalah keajaiban itu.
Lihatlah sekitarmu. Orang orang yang mencintaimu. Mereka adalah keajaiban hidup yang Tuhan ciptakan buatmu. Syukuri itu. Sadari itu. Buat mereka bangga mengenal sosokmu. Buat mereka berfikir kalau kamu jugalah keajaiban itu.
Teruntuk ibu, adik & sahabatku. Terimakasih selama ini sudah mau jadi penasihat yang baik dalam tiap aduhanku. Terimakasih untuk mau jadi pendengar yang baik ketika aku banyak bicara mengenai hari hariku. Terimakasih untuk semua kesabaran menghadapi sosoku yang kerjanya hanya mnyulitkanmu.
Aku sayang kalian. Aku cinta kalian. Aku butuh kalian. Jangan pernah tinggalkan aku di kesendirian. Karna kalianlah alasanku untuk tetap hidup. Karna kalian adalah keajaiban Tuhan yang sudah sepantasnya aku perjuangkan.